Kamis, 27 April 2017

Komponen Dalam Batik

Komponen Dalam Batik



Batik memiliki dua komponen utama yaitu warna dan garis. Kedua komponen inilah yang yang membentuk batik menjadi tampilan kain yang indah dan menawan. Tanpa perpaduan warna dan garis yang serasi dan selaras, tidak mungkin ada hiasan-hiasan maupun corak dan motif yang sesuai. Perpaduan tersebut sangat bergantung pada pengolahan dan kreativitas sang pembatik.

1)     Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan dari panjang gelombang cahaya tersebut.
Dalam seni rupa, warna  bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya, percampuran pigmen magenta dan cyan (biru) dengan proporsi yang tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai dengan kondisi sosial pengamatnya. Masyarakat penganut warna memiliki pandangan dan pemikiran yang berbeda-beda terhadap warna. Ini sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, pandangan hidup, status sosial, dan lain-lain. Pemikiran terhadap warna sering pula dipengaruhi oleh kondisi emosional dan psikis seseorang.
Warna dapat diperoleh dengan bermacam cara. Zat pewarna dapat dibedakan menurut sumber diperolehnya zat warna tekstil, terbagi menjadi dua, yaitu:
a.      Zat pewarna alam, diperoleh dari alam, yaitu berasal dari hewan (lac dyes) atau pun tumbuhan dapat berasal dari akar, batang, daun, buah, kulit, dan bunga. Zat ini biasanya dibuat secara sederhana dan umumnya memiliki warna yang sangat khas.
b.     Zat pewarna sintetis, adalah zat warna buatan (zat warna kimia). Oleh karena banyaknya zat warna sintetis, maka untuk pewarnaan batik harus dipilih zat warna yang memenuhi syarat berikut ini:
1)     Pemakainnya dalam keadaan dingin, atau jika memerlukan suhu panas, prosesnya tidak sampai melelehkan malam.
2)     Obat bantuannya tidak merusak malam dan tidak menyebabkan kesulitan pada proses selanjutnya.
3)     Zat pewarna tersebut tidak menimbulkan iritasi bagi pembatik dan pengguna batik.
2)     Garis
Garis adalah suatu hasil goresan di atas permukaan benda atau bidang gambar. Garis-garis inilah yang menjadi penduan dalam penggambaran pola dalam membatik. Menurut bentuknya, garis dapat dibedakan sebagai berikut:
a.      Garis lurus (tegak lurus, horizontal, dan condong)
b.     Garis lengkung
c.      Garis putus-putus
d.     Garis gelombang
e.      Garis zigzag
f.      Garis imajinatif
Garis-garis inilah yang membentuk corak dan motif batik sehingga menjadi gambar-gambar yang indah sesuai dengan yang diharapkan. Tanpa garis-garis yang menjadi panduan ini, tidaklah mungkin terbentuk pola-pola batik yang sesuai. Garis-garis tersebut akan dibentuk dan dikreasikan sesuai dengan motif yang diinginkan.

Kain Untuk Batik
Ada berbagai macam jenis kain yang digunakan untuk batik. Kain tersebut dapat dibuat dari bahan sutera, primisima, polisima, dobi, paris, atau shantung. Jenis-jenis kain tersebut ini berbeda-beda tekstur maupun bahan dasarnya.
1)     Kain Katun
Katun merupakan kain yang umum digunakan untuk batik. Ada beberapa tingkatan dalam kain katun. Kain katun primisima lebih bagus daripada kain katun prima, sedangkan kain polisima merupakan kain yang paling bagus. Masing-masing kartun tersebut memiliki beberapa tingkatan pula. Ada yang kasar dan tipis, ada yang lebih halus, tebal, paling tebal, dan halus. Semua bergantung dari campuran serat kapas yang digunakan dalam pembuatan kain tersebut.
2)     Kain Shantung
Tekstur kain ini halus dan dingin. Kain ini juga terbagi dalam beberapa tingkatan dari yang tipis hingga tebal. Serat kain katun lebih kuat daripada kain shantung.
3)     Kain Dobi
Dobi dapat dikatakan sebagai kain setengah sutera. Ada beberapa tingkatan dalam kain ini, seperti halnya katun primi dan primisma. Cirri khas kain dobi terletak pada tekstur kasarnya. Jadi pada kain dobi yang paling halus seklaipun kita akan merasakan serat-seratnya yang menonjol dan cenderung kasar. Inilah kekhususan kain dobi.
4)     Kain Paris
Teksturnya lembut dan jatuh. Bahannya tipis dengan serat kain yang kuat. Kain paris juga memiliki tingkatan-tingkatan seperti kain-kain yang lain.
5)     Kain Sutra
Bahan dasar kain sutra sangat mahal. Teksturnya lembut dan jatuh serta mengkilap. Sangat nyaman digunakan dan terlihat eksklusif.
6)     Kain Serat Nanas
Tekstur serat nanas mirip dengan kain dobi. Kain tersebut megkilap dan biasanya terlihat sulur-sulur. Hamper semua kain mempunyai tingkatan, dari yang paling kasar sampai yang paling halus, bergantung dari percampuran bahan dasar pada saat pembuatan kain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips mencuci dan merawat batik

Tips mencuci dan merawat batik Batik merupakan kebudayaan indonesia yang sedang trend saat ini, banyak jenis-jenis batik dari mulai b...